Bagikan

Salatiga(26/2), Walikota Salatiga Yuliyanto, SE, MM secara resmi membuka kegiatan TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I, di Lapangan Jayengrono, Kauman Kidul, Salatiga. Dalam upacara pembukaan tersebut Walikota menyerahkan secara simbolis alat kerja kepada anggota TNI yang akan bekerja bersama dengan masyarakat dan aparatur pemerintah lainnya membangun daerah sasaran TMMD.

Berdasarkan laporan yang dibacakan pada saat upacara, TMMD Sengkuyung tahap I menggunakan tema “Melalui TMMD kita tngkatkan kebersamaan umat serta semangat gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna mewujudkan ketahanan nasional”, dan menggunakan anggaran sebesar Rp. 562.652.000 yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar 225.000.000 dan APBD Kota Salatiga sebesar 337.652.000. Adapun sasaran fisik yang akan di kerjakan adalah betonisasi jalan di wilayah Legok Rt.03 Rw.06 Kelurahan Kauman Kidul dengan panjang 577 meter, lebar 3 meter dan ketinggian 20 cm, Pembuatan krosing saluran air sepanjang 5,57 meter, lebar 60 cm dengan tinggi 50 cm. Selain sasaran fisik ada pula sasaran non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi dari beberapa dinas terkait yaitu DP3A, Disdalduk & KB, Dukcapil, DKK, Kodim 0714, Polres dan beberapa instansi lainnya.

Membuka acara dalam sambutan Gubernur yang dibacakan oleh Walikota Salatiga, Pemerintah kembali mengingatkan maraknya hoax, bully, dan ujaran kebencian yang muncul berpotensi memecah belah bangsa. “ Saya berharap TMMD dapat di sisipi dengan program-program yang menggugah wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme. Ini penting mengingat maraknya hoax, bully dan ujaran kebencian yang muncul ditengah kehidupan kita dan berpotensi memecah-belah bangsa.” Ujar Walikota. Ditengah riuhnya revolusi industri 4.0, mari kita sadarkan kepada masyarakat tentang arti pentingnya persatuan dan kesatuan demi Indonesia jaya, melalui sikap bijak dalam bermedsos, yaitu saring sebelum sharing. Lebih lanjut dengan dilaksanakannya TMMD diharapkan dapat dibangun sarana dan prasarana kebutuhan dasar bagi masyarakat di pedesaan mengingat masih banyaknya penduduk yang dikategorikan miskin berada di daerah pedesaan. Berdasarkan laporan BPS per bulan september 2018, penduduk miskin Provinsi Jawa Tengah adalah sebanyak 3,87 juta orang ( 11,19%) dan sebagian besar berada di pedesaan yaitu 2,15 juta orang.

Membuka TMMD sengkuyung Tahap I, Walikota memukul kentongan beberapa kali dihadapan segenap Forkopimda.

 

Categories:

Comments are closed