Bagikan
Walikota Salatiga, Yuliyanto SE, MM, berpesan kepada mahasiswa peserta Temu Ilmiah Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) Regional Jawa Tengah 2019 di Aula Kampus I IAIN Salatiga, untuk tidak hanya berfikir menjadi CPNS. Selain karena daya tampung yang terbatas, akan lebih menjanjikan jika mereka dapat berfikir kreatif, inovatif, dan mandiri, sehingga kesempatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan penghasilan bagi diri sendiri maupun orang lain semakin terbuka luas.
“Jangan hanya berfikir menjadi CPNS, karena kuotanya sangat terbatas. Dalam penerimaan CPNS di Salatiga Tahun 2018, syarat nilai minimal Indeks Prestasi Kumulatif adalah 3,5, sehingga tidak banyak peserta yang bisa lolos dalam persyaratan administrasi. Oleh karena itu, akan lebih menjanjikan jika dapat berpikir kreatif, inovatif, dan mandiri, untuk dapat menumbuhkan ekonomi dan meningkatkan penghasilanbagi diri sendiri maupun orang lain,” ungkap Yuliyanto.
Yuliyanto menilai, Temu Ilmiah ini sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan khasanah keilmuan, dengan tema Optimalisasi Wakaf dan Sociopreuneur untuk Mengembangkan Industri Halal di Jawa Tengah yang Fokus pada Kajian Ekonomi Islam. Tema ini menurutnya sangat tepat, sebab di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, peran masyarakat khususnya generasi muda memiliki pengaruh luar bisa dalam menyebarkan perubahan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Temu ilmiah ini hendaknya menjadi penyemangat bagi kawula muda untuk bersociopreuneur, bersinergi dengan program-program Pemerintah Kota Salatiga, sehingga memiliki dampak luar biasa berkaitan dengan pengembangan ekonomi Islam,” tambahnya.
Temu ilmiah FOSSEI Regional Jawa Tengah merupakan suatu program kerja FOSSEI sebagai wadah silaturahmi tingkat regional bagi mahasiswa pecinta ekonomi Islam yang tergabung dalam Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) di universitas negeri maupun swasta di Jawa Tengah. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmad Haryadi MPd mengatakan, IAIN Salatiga sangat mendukung perkembangan ekonomi Islam, karena realitas dan penguasaan ekonomi nasional masih jauh dari harapan para ekonom robbani. Ia mengajak para KSEI untuk terus berjuang, bekerja dan berusaha menjadi ekonom robbani yang berkontribusi bagi perkembangan ekonomi islam dan syariah di Indonesia.

Categories:

Comments are closed