Bagikan

Terus bertambahnya jumlah warga yang positif terpapar COVID-19, bukan merupakan sesuatu yang tabu atau menakutkan, tetapi menunjukkan sejauh mana Pandemi COVID-19 di Salatiga bisa diketahui secara jelas dan nyata. Upaya DKK melakukan rapid tes dan tracing secara terus menerus, baik di lingkungan perkantoran hingga pasar pagi yang akan dilakukan dalam minggu ini, bisa dijadikan sebagai studi kasus sejauh mana penyebaran virus tersebut.

Demikian disampaikan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM, selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, saat menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan di Puskesmas, dari Pemprov Jateng melalui DPRD Provinsi Jawa Tengah, Kamis 28/5/2020.

Rapid test, pembagian sarung tangan dan masker ke pedagang pasar pagi, adalah upaya mempersiapkan langkah menuju new normal supaya para pedagang dan pengusaha kecil bisa kembali melakukan aktivitas. Kalau pasar ditutup, otomatis akan melumpuhkan ekonomi di pasar tersebut. Sering kami sampaikan bahwa, penanganan virus ini ibarat kita memiliki rumah yang diserang wabah tikus. Solusinya, bukan kemudian rumahnya kita robohkan atau dibakar, tetapi kita cari tikusnya dan setelah ketemu kita kandangkan. Sama halnya dengan COVID-19, bukan kemudian kita panik tapi kita cari orangnya yang terpapar lalu kita isolasi, kita rawat di rumah sakit. Banyaknya temuan dari DKK ini bukan hal yang tabu atau menakutkan tetapi sebagai bentuk kewaspadaan dan pengendalian yang serius kita lakukan dalam penanganan COVID-19 di Kota Salatiga,” terang Yuliyanto, didampingi Wakil Wali Kota, Muh Haris, SS, M.Si, Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, M.Si, Kepala DKK Siti Zuraidah, SKM, M.Kes, dan Kepala Puskesmas se-Kota Salatiga.

Tak lupa, Yuliyanto menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada DPRD Provinsi Jateng yang telah menginisiasi pemberian bantuan kepada tenaga kesehatan Puskesmas di Salatiga, yang diharapkan bisa segera dimanfaatkan untuk menangani masyarakat yang terpapar COVID-19.

Sementara, Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto, B.Sc, didampingi Anggota DPRD Dapil II mengaku khawatir, jika tenaga medis tidak dijaga kesehatannya dari COVID-19, maka masyarakat akan kesulitan memperoleh pelayanan medis. Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi Jateng berupaya semaksimal mungkin melindungi para tenaga medis dengan memberikan bantuan berupa baju hazmat, masker, sepatu boots dan kacamata goggle.

“Mudah-mudahan kami bisa mewakili seluruh masyarakat Salatiga, untuk itu kami mohon Bapak Wali Kota Salatiga beserta jajaran bisa menerima secara simbolis APD ini untuk didistribusikan ke 6 Puskesmas yang ada di Kota Salatiga,” kata Bambang.


Categories:

Comments are closed