Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp. OG, didampingi istri, Retno Robby Hernawan, menghadiri acara penutupan Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada hari Rabu, 8 Oktober 2025. Acara ini menandai berakhirnya panggung gagasan segar dan kolaborasi yang mempertemukan sains, budaya, dan kemanusiaan.
Acara penutupan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K, Danrem 073/Makutarama, Ezra Nathanael, S.Kom., M.M., M.Han, Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit, M.Si, Dandim 0714/Salatiga, Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, Kapolres Salatiga, AKBP Veronica, S.H., S.I.K., M.Si, serta perwakilan dari Pengadilan Negeri Salatiga.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan terima kasih atas lahirnya inovasi-inovasi baru dari mahasiswa berbagai universitas di UKSW. Beliau menekankan pentingnya pembangunan secara kolaboratif di Jawa Tengah yang melibatkan integrasi dari pemerintah pusat hingga desa.
“Dalam merubah Jawa Tengah agar lebih baik, kita harus menjadi super team dengan slogan bersama-sama kita bisa. Mahasiswa di dalamnya merupakan agent of change,” ujar Luthfi.
Gubernur juga menyoroti peran strategis kampus dalam pembangunan daerah, termasuk melalui inisiatif KKN tematik di mana mahasiswa memiliki desa binaan. Beliau mengungkapkan bahwa Provinsi Jawa Tengah telah melakukan MoU di area seluas 44 hektar untuk menyertakan peran universitas.
“Saya sebagai gubernur sangat mengapresiasi kegiatan inovasi ini karena tanpa inovasi kita semua akan berjalan di tempat,” tutupnya.
Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya GIHN, menyebutnya sebagai ruang perjumpaan intelektual yang hangat dan produktif.
“Setelah dua hari bersama dalam suasana yang penuh semangat, dialog, dan gagasan segar, hari ini kita sampai pada penghujung GIHN, sebuah panggung yang tidak hanya memperlihatkan karya, tetapi juga menampilkan cara berpikir baru, semangat berbagi, dan wujud nyata kolaborasi yang hidup,” kata Robby.
Beliau menekankan bahwa GIHN telah memfasilitasi cross disciplinary conversation yang mempertemukan sains, budaya, dan kemanusiaan dalam satu narasi utuh. Menurutnya, inovasi di UKSW tidak berhenti pada semangat meneliti, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa pengetahuan harus mengakar nyata dari transformative learning yang memberdayakan.
“Inovasi bukan monopoli laboratorium atau ruang akademik, tetapi dapat tumbuh di setiap ruang interaksi sosial. Ketika universitas, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bersatu dalam satu visi, maka ekosistem inovasi menjadi hidup, dinamis, terbuka, dan berkelanjutan,” tegas Robby.
Sebagai Kota Tertoleran dan Kota Pendidikan, Pemerintah Kota Salatiga berkomitmen untuk terus menjaga ekosistem pengetahuan yang inklusif dan kolaboratif, memastikan setiap inovasi yang lahir tidak hanya canggih, tetapi juga relevan dan membumi. Ia juga berharap kegiatan seperti GIHN mendapat dukungan berkelanjutan di tingkat provinsi.
Rektor UKSW, Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., dalam sambutannya menegaskan posisi UKSW sebagai “kampus Indonesia mini” yang menjunjung tinggi kebhinekaan. Ia menjelaskan bahwa dari total sekitar 16.000 mahasiswa, 50% berasal dari luar Jawa, mencerminkan keberagaman dari Sabang sampai Merauke.
“Kampus UKSW berdiri pada tahun 1956, 11 tahun setelah Indonesia merdeka, membawa misi sebagai kampus nasionalis dan didedikasikan untuk merawat kebhinekaan. Di UKSW ada 23 komunitas etnis, didukung oleh 18 sinode gereja pendukung dari seluruh Indonesia. Inilah yang mencerminkan UKSW sebagai miniatur Indonesia,” ujar Intiyas.
Lebih lanjut, Rektor Intiyas menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian UKSW meraih peringkat ketiga sebagai kampus swasta berprestasi tingkat nasional. Ia juga menegaskan komitmen UKSW untuk tidak menjadi ‘Menara Gading’, melainkan siap mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Salatiga dengan menjadi solusi melalui riset dan inovasi yang dipamerkan dalam GIHN.
Acara penutupan GIHN diawali dengan pertunjukan Kolintang yang memukau dari mahasiswa UKSW. Setelah sambutan Gubernur, suasana semakin semarak dengan penampilan Tari Tabola Bale yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dan hadirin.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan jersey secara simbolis dari pihak universitas kepada Gubernur Ahmad Luthfi dan Wali Kota Robby Hernawan. Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan bersama ke stand-stand inovasi yang menampilkan karya-karya unggulan dari peserta GIHN.




Comments are closed