Bagikan

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto SE, MM, meminta bantuan kepada penegak hukum untuk menindak tegas setiap tangan-tangan jahil yang merusak aset rakyat Salatiga. Sudah selayaknya seluruh masyarakat ikut serta menjaga Kota Salatiga dan ikon-ikon kota yang sudah dibangun. Dengan terpasangnya beberapa cctv di beberapa titik, Wali Kota minta dukungan Polres Salatiga untuk turut mengawasi dan menindak tegas setiap pelaku perusakan sarana umum, terlebih Alun-alun Pancasila yang keberadaanya tepat di depan Mapolres Salatiga.

Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota saat meresmikan Alun-alun Pancasila sekaligus meresmikan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Taman Sidomukti, Jumat 17/01/2020.

“Dengan nilai pembangunan yang mencapai Rp 16 miliar dari pagu sebesar Rp 20 miliar, angka tersebut terbilang cukup besar bagi Kota Salatiga. Oleh karena itu sudah selayaknya agar dirawat besama-sama. Sudah ada cctv yang dipasang di beberapa titik, sehingga jika ada tangan-tangan jahil, kami mohon Pak Kapolres dapat membantu, supaya  ada efek jera, dan sadar bahwa aset tersebut adalah milik rakyat Salatiga. Mari kita jaga Kota Salatiga yang kita cintai, kita jaga pula ikon-ikon kota yang sudah mulai kita bangun,” tandas Yuliyanto.

Revitalisasi Alun-alun Pancasila dan pembangunan taman di setiap kecamatan, lanjut Yuliyanto, merupakan bagian dari visi misi Kota Salatiga sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Periode 2017-2022. Begitu pula dengan pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga (Taman Wisesa) dan pembangunan stadion mini di tiap kecamatan. Diresmikannya Taman Sidomukti yang bersamaan dengan peresmian Lapangan Pancasila, merupakan taman ketiga setelah Taman Bendosari di wilayah Kecamatan Argomulyo dan Taman Tingkir.

“Tinggal menunggu Taman Kompak Cerdas yang akan dibangun di eks terminal Soka, wilayah Kecamatan Sidorejo Salatiga. Setelah ini, diharapkan para Lurah di 23 kelurahan se-Kota Salatiga juga membuat taman setiap wilayahnya melalui dana kelurahan, sehingga Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ditarget 30 persen bisa segera terwujud,” ungkap Yuliyanto.

Lebih jauh, Yuliyanto mengungkap keberadaan benda bulat bergambar candi dan berputar di atas monumen Pahlawan Nasional asal Salatiga Yos Sudarso, Adi Sucipto dan Brigjen Sudiarto.

“Jika melihat benda bulat yang berputar di atas monumen Pahlawan dengan gambar seperti candi, menggambarkan sebelum agama lain masuk, keberadaan warga Salatiga pada tahun 750 adalah pemeluk agama Hindu,” jelasnya.

Peresmian Lapangan Pancasila, Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Taman Alun-alun Pancasila kemudian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan untaian melati oleh Walikota. Selanjutnya, bersama Wakil Wali Kota beserta jajaran Forkopimda, Sekda Kota Salatiga, seluruh Asisten, segenap Kepala OPD, jajaran TNI/Polri, serta tamu undangan, Wali Kota meninjau seluruh bagian Alun-alun Pancasila.

Sementara, Kepala DLH, Drs. Prasetyo Ichtiarto, M.Si, menandaskan bahwa, setelah peresmian dilakukan, Lapangan Pancasila masih belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat karena masih dalam tahap pemeliharaan rumput.

“Belum bisa dibuka untuk umum terkait dengan rumput yang pemeliharaannya sampai enam bulan. Namun bisa dibuka sebelum enam bulan jika rumput dinilai sudah kuat,” tegasnya.

 

Categories:

Comments are closed