Balaikota – Kasus Stunting Kota Salatiga telah mencapai 738 kasus di bulan Agustus 2018. Kasus ini menjadi perhatian serius pemerintah kota Salatiga untuk dapat diselesaikan secara bersama-sama.
“ Stunting adalah sebuah manifestasi kasus yang disebabkan oleh gizi buruk. Dalam hal ini, pemerintah kota Salatiga sangat prihatin atas kejadian stunting di masyarakat, “ Ujar Walikota Salatiga Yuliyanto, SE., MM saat membuka dialog interaktif cegah stunting mulai dari keluarga, di Ruang Kaloka, Gedung Setda lantai IV, Rabu (17/10). Menurutnya pemerintah harus dibantu oleh masyarakat di semua lini, termasuk ibu balita yang ada untuk bersama-sama merapatkan barisan. Misalnya dengan aksi nyata di dalam posyandu dengan selalu berkoordinasi dengan dinas kesehatan kota Salatiga.
“ Tenggok saja di bulan agustus 2018 kemarin, melalui kegiatan operasi timbang di seluruh posyandu Kota Salatiga. Ada sekitar 738 kasus anak dengan kasus stunting atau sekitar 6,93 %. Angka ini memang tidak menunjukkan permasalahan nasional, karena stunting akan menjadi permasalahan apabila mencapai angka lebih dari 20%. Namun hal ini tidak boleh kita biarkan,” Beber Yuliyanto.
Lanjutnya, Dirinya mengajak agar angka stunting dikota Salatiga bisa ditekan dan tidak terjadi lonjakan nantinya.
“ Kita harus rapatkan barisan agar angka stunting di Salatiga bisa diturunkan dan tidak terjadi lonjakan. Agar angka 6,93% ini untuk tiga tahun kedepan bisa diturunkan dan tidak muncul masalah baru,” Jelasnya
Sementara peranan tenaga kesehatan dan ahli gizi juga diperlukan disini. Menurut Yuliyanto peranan mereka dirasa penting karena diharapkan bisa membuat langkat strategis untuk menyelesaikan kasus tersebut.
“ Tenaga kesehatan perlu hadir, mereka bisa berperan aktif atas kasus ini, dengan selalu berkoordinasi dengan seluruh OPD, dunia usaha, maupun posyandu yang ada,” Tambahnya.
Ditambahkan, bahwa pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin mulai dari keluarga dan sejak masih didalam kandungan. Tentunya disini peran pemerintah harus juga ikut mengontrol dengan baik sampai individu tersebut tumbuh berkembang.
“ Kita harus mengerjakan dengan serius dan bersama-sama, sehingga kota Salatiga akan layak menjadi kota sehat. Perhatian ke bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas utama yang akan kita kerjakan,” Pungkas Yuliyanto.
Comments are closed