Dipimpin langsung Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga, Ir. Mustain Soeradi, melalui UPTD RPH Kota Salatiga memasang spanduk berlabel halal di 10 kios pedagang daging yang memotong hewannya di RPH Kota Salatiga. Kegiatan yang dilaksanakan di Los daging Pasar Raya I Salatiga dan kios daging Bu Jamal, 16/5.
Didampingi ketua MUI Dr. Syaefudin Zuhri serta dinas terkait, tim membagiakan pula bantuan kantong plastik berlabel halal dari MUI oleh UPTD RPH Dinas Pertanian kota Salatiga kepada pedagang daging sapi yang memotong hewannya di RPH salatiga.
Ir. Mustain Soeradi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para pedagang yang komitmen menjual daging yang baik. “Kegiatan ini bukan untuk membeda-bedakan pedagang, namun memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Pemerintah Kota Salatiga berkomitmen melakukan pembinaan bagi para pedagang daging, agar mereka menjual daging yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH). Sedangkan jumlah pedagang yang diberikan spanduk ada 10 orang, dan bantuan kantong plastik berlabel halal 3 kiloan per pedagang 500 lembar,”terang Kepala Dinas Pertanian.
Kepala UPTD RPH Salatiga Sutikno, menambahkan bahwa bantuan plastik tersebut tidak boleh disalahgunakan. “Jika Plastik habi, pedagang bisa pesan ke RPH dengan ganti biaya percetakan. Apabila pedagang pesan sendiri ke percetakan tanpa seijin RPH akan kena sanksi. Hal tersebut untuk menjaga agar tidak ada kecurangan dari pedagang yang tidak memotong hewannya di RPH. Ini juga untuk meberikan rasa aman bagi konsumen daging sapi.
Ibu Heny, salah seorang pedagang mengaku senang dengan pemberian kantong plastic dan spanduk berlabel halal terebut. “Tentunya saya sangat berterimakasih kepada dinas dan MUI, dengan adanya label halal ini akan memudahkan masyarakat untuk mengetahui pedagang yang menjual daging halal dan bagus. Sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah daging itu bagus atau tidak, jika dagingnya kering sudah pasti bagus. Semoga dengan adanya program ini masyarakat tidak takut saat membeli daging,” ungkap Heny.
Comments are closed