Pasar Raya, Tiba dengan menaiki truk, tatusan mahasiswa baru Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Kota Salatiga belanja di pasar tradisional. Kegiatan bhakti mahasiswa kepada masyarakat tersebut merupakan rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru (MB) tahun 2017. Acara dibuka oleh walikota Yuliyanto, di kanopi Pasar Raya II Salatiga, 25/8.
Hadir dalam kesempatan tersebut rektor UKSW Prof. John A Titaley dan kepala Dinas Perdagangan Muthoin. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perdagangan menyampaikan bahwa pihaknya beserta keluarga pasar mengucapkan terima kasih kepada mahasiwa dan pihak kampus atas kegiatan tersebut. “Sebagaimana invebtarisasi dina Perdagangan jumlah pedagang pasar tradisional sekarang ini sebanyak 1200 pedagang. Mereka terwadahi dalam 30 paguyuban yang sesuai dengan klasifikasi masing-masing seperti jenis usaha dan letak usaha. Di tengah maraknya toko on line pasar tradisional memerlukan perhatian tersendiri. Oleh karenanya keberlangsungan pasar tradisional ini tergantung bagaimana dukungan kita semua,” terang Muthoin.
Adapun Prof. John A Titaley dalam penyampaian maksudnya, menyampaikan program orientasi mahasiswa yang didalamnya terdapat bhakti sosial mahasiswa. “Kali ini yang datang untuk berbelanja dan dibagikan kembali kepada masyarakat sejumlah 445 mahasiswa. Ada juga kelompok mahasiswa lain yang melakukan bhakti sosial, yaitu; kelompok yang melakukan penghijauan di Kampus Noto Hamidjoyo, kelompok yang membagikan tas go green, kelompok pembagi bibit tanaman kepada masyarakat untuk penghijauan di lingkungan masing-masing, dan kelompok pengabdian lingkunganmenurut fakultas masing-masing,” jelas Rektor UKSW.
“Dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan kalian akan menjadi warga Salatiga. Berbaurlah dengan warga, ketika ada kerja bhakti tingkat RTsilahkan ikut. Jangan lupa jaga sikap, dan ketertiban, jadilah warga yang baik di tempat anda semua tinggal,” pesan John A Titaley.
Sementara walikota mengajak para mahasiswa menjaga Kota Salatiga agar tetap aman. “Kota Salatiga merupakan Indonesia mini karena berbagai entis dan suku dari wilayah nusantara tinggal di kota ini. Dan Salatiga mendapatkan predikat kota paling toleran nomor dua se-Indonesia, saya berharap anaka-anak semua turut mempertahankan predikat tersebut. Selanjutnya saya mempersilahkan kepada anak-anak semua untuk berbelanja di pasar tradisional, mau belanja apa saja silahkan,” sambut Yuliyanto.
Comments are closed