Bagikan

Salatiga –  Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Siswa di Kota Salatiga ditekankan untuk menggunakan Protokol Kesehatan yang ketat. Jangan sampai justru dengan hal tersebut, terdapat pelanggaran sehingga terdapat kluster baru yang basisnya di pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Salatiga, Yuliyanto SE MM usai meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka sekolah yang di Kota Salatiga, Selasa (06/04/2021). Menurutnya, dalam pantauan tadi, tiap sekolah sudah menerapkan aturan yang ketat dalam proses belajar. Mulai dari siswa masuk sekolah  sampai di dalam kelas. Para pengajarpun sudah menerapkan aturan tersebut dengan baik.

“ Yang baik harus dipertahankan, prokesnya jangan sampai dilupakan.  Ini bisa menjadi obat rindu bagi anak-anak untuk kembali ke sekolah dengan melakukan tatap muka. Mudah-mudahan terus bisa dilaksanakan dengan baik. Para pengajarpun harus mengikuti SOP yang ada,” kata Yuliyanto.

Secara umum pelaksanaannya sudah  berjalan dengan lancar dengan penggunaan aturan protokol kesehatan yang ketat. Wali Kota menambahkan bahwa dengan diadakan PTM ini, diharapkan guru dan murid bisa belajar dengan baik dan aman.

“ Semua harus mematuhi aturan tersebut. Jangan sampai nanti justru muncul penularan covid-19 dari unsur pendidikan. Harus bisa kita cegah, ” tambahnya.

Dalam pantauannya, Wali Kota Salatiga didampingi oleh Wakil Wali Kota Salatiga, Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Pantauan PTM dimulai dari SMAN 2 Salatiga, MTS Salatiga, SMK 1 Salatiga, MAN Salatiga dan yang terakhir ke SMPN 2 Salatiga.

Selain bertemu dengan kepala sekolah dan guru, Wali kota dan Wakil Wali Kota bisa langsung bertatap muka dengan para siswa. Para siswa tersebut kemudian diberikan arahan dan pengertian akan pentingnya selalu patuh dalam menjalankan 5 M dengan protokol kesehatan yang ketat.

“ Pembelajaran tatap muka ini hanya berlangsung selama dua jam. Saya minta untuk disiplin dalam  menjaga kesehatan diri maupun orang lain,” imbuh Wali Kota.

Salah satu siswi dari SMAN 2 Salatiga, Fella mengatakan bahwa dirinya merasa senang bisa bertemu dengan teman-teman dan guru lagi  untuk menerima pelajaran.

“ Senang bisa masuk sekolah lagi walaupun waktunya dibatasi. Sehingga tadinya yang kurang paham saat belajar dari rumah, sekarang lebih paham, “jelasnya

Categories:

Comments are closed