Bagikan

Salatiga – Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) bagi masyarakat Salatiga terus digiatkan. Hal ini penting, karena masyarakat dibekali keterampilan tertentu yang nantinya dapat menumbuhkan kreativitas dan mendorong ekonomi rakyat.

“ Pemerintah Salatiga melalui Dinas Pendidikan akan terus mengadakan kegiatan pendidikan non formal seperti ini.  Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk membangun masyarakat yang kreatif dengan menyentuh sektor ekonominya. Sehingga pada akhirnnya dapat menurunkan angka kemiskinan di kota Salatiga,” Kata Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM yang hadir didampingi ibu penggerak PKK kota Salatiga, Ny. Titik Kirnaningsih, di Aula UPTD Satuan Pendidikan Non Formal (SPNFS), Rabu (20/3).

Menurutnya, kegiatan ini akan mempunyai dampak yang besar. Karena nantinya akan muncul ide, gagasan dan usaha masyarakat secara mandiri berbekal kemampuan dan keterampilan dari sini.

“ Yang dilatih pada hari ini, nanti kalau sudah mengerti, paham, dan piawai maka akan otomatis mengembangkan ekonomi kerakyatan di wilayahnya masing-masing. Kami sebagai pemerintah juga akan selalu dukung dan mendampingi terus,” Tandasnya.

Yuliyanto juga mengingatkan bahwa pelatihan non formal ini akan menjadi bahan acuan untuk meningkatan pendapatan masyarakat lewat jalur UMKM.

“ Peran masyarakat sangat penting, karena dengan yang ikut pelatihan ini,  maka akan mengajak satu orang untuk membantu, sehingga akan mempercepat penyerapan pekerjaan disini, “ Bebernya.

Lanjutnya, Dirinya mengajak agar peserta yang ikut pelatihan ini bisa menggunakan dan memanfaatkan keterampilan yang telah didapat dengan baik dan berguna bagi masyarakat sekitar.

“  SDM akan baik, tentunya angka IPM kota juga akan naik. Maka peserta disini harus bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik, agar bermanfaat,” Jelasnya.

Anita Soni Andriani MPd selaku Kasi PNF Dinas Pendidikan Kota Salatiga juga mengajak kepada peserta untuk mengikuti PKH ini dengan baik. Karena PKH ini merupakan langkah nyata bagi masyarakat untuk berlatih dan pada akhirnya bisa bekerja mandiri. Dimana diikuti oleh 100 peserta terdiri dari 25 orang mengikuti pelatihan tata kecantikan wajah, kemudian 25 orang mengikuti pelatihan menata jajan pasar dengan kemasan modern, 25 orang mengikuti pelatihan merangkai bunga segar, lalu 25 orang mengikuti pelatihan hantaran pengantin.

“ Pendidikan ini dilakukan untuk menambah pengalaman, keterampilan dan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Pada akhirnya juga akan mengurangi angka kemiskinan di kota ini dengan menciptakan ekonomi kreatif,” Ajaknya.

Sementara itu, Titik Heru Riyanti, peserta pelatihan dari Nobowetan mengatakan bahwa kegiatan yang digelar ini sangat membantu, terlebih dapat memberikan ilmu dan keterampilan baru untuk bekerja dan berkarya.

“ Kedepan kami bisa membangun usaha kecil-kecilan dulu, namun  bisa mandiri dan berinovasi.  Saya berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan rutin, sehingga kami sebagai masyarakat bisa tahu, menambah relasi kerja dan lapangan kerja baru,” Jelas perempuan 27 tahun ini.

Sebagai informasi bahwa kegiatan PKH di UPTD Satuan Pendidikan Non Formal Sejenis (SPNFS), dimulai 20 maret dan akan berakhir pada 28 maret 2019, dengan menghadirkan 100 peserta. Mereka adalah remaja putri, ibu dan bapak yang belum mempunyai pekerjaan tetap yang  bertempat tinggal  di seluruh Salatiga dengan usia produktif  antara 18 s/d 40 tahun.

 

 

 

Categories:

Comments are closed