Mendekati masa libur Lebaran Tahun 2021, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM, menggelar rapat gabungan yang terdiri atas Tim Koordinasi Pimpinan Daerah, pejabat instansi vertikal, stakeholder serta OPD. Rapat yang dilaksanakan di Rumah Dinas, Kamis (29/4/21) tersebut membahas persiapan Hari Raya Idul Fitri 1442 H di Kota Salatiga, dimana Idul Fitri Tahun ini masih dalam penerapan PPKM mikro, dan adanya larangan mudik dari pemerintah untuk wilayah aglomerasi di Jawa Tengah mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Tengah sebelumnya, wilayah aglomerasi di Jawa Tengah meliputi Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Kota Semarang, Purwodadi dan Solo Raya yakni Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri dan Sragen.

Pada rapat gabungan tersebut, Wali Kota menyimak paparan rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing peserta rapat gabungan, dipandu oleh PJ Sekda Kota Salatiga. Pada akhir rapat gabungan, Wali Kota meminta kepada seluruh Camat untuk mengaktifkan kembali satgas-satgas COVID-19 tingkat kelurahan. Wali Kota menilai, anggota satgas kelurahan sudah jelas tugas dan unsur-unsurnya, sehingga bisa lebih mudah memantau dan mengantisipasi mobilitas warga yang nekad mudik sejak dini.

“Senin minggu depan lakukan rapat koordinasi dengan seluruh lurah di wilayahnya masing-masing supaya tugas dan tanggung jawabnya lebih terarah. Aktifkan kembali satgas-satgas kelurahan yang sudah jelas unsur-unsurnya dan sudah jelas tugasnya,” tandas Wali Kota.

Selaras dengan petunjuk Wali Kota, Polres  Salatiga menerjunkan 288 personil selama pengamanan menjelang hingga pasca Lebaran. Dalam pelaksanaannya, Polres Salatiga melibatkan kekuatan pengamanan gabungan dari Kodim 0714 (24), Denpom IV/3 (12), Satpol PP (24), Damkar (6), Dishub (24), Dinkes (24) dan Bakom Kamtibmas (12) sehingga total kekuatan sebanyak 304 personil.

Adapun sasaran Polri selama gelaran operasi Ketupat Candi 2021 ini meliputi segala bentuk Potensi Gangguan (PG),  Ambang Gangguan (AG) dan Gangguan Nyata (GN), sebelum dan pada saat pelaksanaan Operasi  Ketupat Candi 2021 yang dapat menghambat dan mengganggu kamtibmas serta penyebaran wabah COVID-19 di Kota Salatiga.

“Tindakan Polri diantaranya melaksanakan sosialisasi secara masif dan terus menerus terkait kebijakan larangan mudik, melaksanakan penyekatan di pintu ke luar/masuk wilayah perbatasan untuk  cegah masyarakat yang akan mudik, melaksanakan penegakan hukum terhadap tindak pidana yang terjadi, dan berpotensi dapat mengganggu sitkamtibmas dalam perayaan Idul Fitri 1442 H di tengah Pandemi COVID-19,” terang Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat.

Guna meningkatkan dan memudahkan koordinasi, Polres Salatiga mendirikan Pos Pam di Blotongan, exit tol Tingkir, dan Cebongan, Pos Yan di Tamansari, Pos Pantau di Kecandran, Cengek, Taman Bendosari, Jetis, Terminal Tingkir, Pasar Sapi, dan Karang Balong, serta titik penyekatan di Pertigaan Exit Tol Tingkir, Pertigaan Cebongan, Perempatan Kumpulrejo, Perempatan Kecandran dan Pertigaan Blotongan.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Siti Zuraidah, SKM, M.Kes, mengungkapkan kesiapan pengamanan Idul Fitri 2021 dengan mengikuti posko terpadu Polres Salatiga dan pelayanan gawat darurat 24 jam. Selain itu, DKK juga melakukan pengawasan keamanan pangan, membentuk Tim KLB penyakit dan keracunan makanan serta pemberantasan penyakit menular.

Selama libur lebaran telah ditetapkan jadwal apotek dan dokter jaga oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Diantaranya, Apotek Usaha Baru Pasar Anyar Kauman Kidul yang buka pada 9 Mei 2021, Apotek Diva Jl.Muwardi Salatiga pada 13 Mei 2021, Apotek Angkasa Jl Merak Klaseman pada 14 Mei 2021, dan Apotek Viva Jl.Taman Pahlawan 59 pada 16 Mei 2021.

Sedangkan dokter jaga diantaranya, dr. Wahyu Dwi Saptono Jl. Fatmawati Blotongan pada 9 Mei 2021, dr. Ayu Ashari Anapitu Klinik Elim Jl.Kemuning pada 13 Mei 2021, dr. Agustinus Rohadi Klinik Mutiara Jl. Langensuko pada 14 Mei 2021, dan dr. Dewi Purbaningsih Jl. Tegalsari 1/8 Mangunsari pada 15 Mei 2021.