SALATIGA – Peringatan Hari Air tingkat Kota Salatiga yang digelar di Lingkungan RW 4 Kalitaman Kota Salatiga berlangsung meriah. Mulai dari bazar kuliner, kajian sejarah Kalitaman, pentas seni, aksi sosial bersih-bersih lingkungan dan juga pertunjukan rakyat memeriahkan peringatan hari air. Puncak acara peringatan hari air tersebut dihadiri oleh Walikota Salatiga, Yuliyanto SE, MM di Mata Air Kali Putri RW 4 Kalitaman, Sabtu Malam 23/3.
Dalam sambutannya Walikota memberikan apresiasi dan terimakasih kepada segenap panitia yang terdiri dari masyarakat Kalitaman dan berbagai komunitas peduli lingkungan yang terlibat dalam pelaksanaan peringatan hari air tersebut. Ia juga mengajak seluruh warga Kota Salatiga untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian dalam menjaga kebersihan lingkungan, utamanya sumber air dan saluran-saluran air.
“Pembangunan kota pada periode ini adalah pembangunan wajah kota. Trotoar, sarana olahraga, taman, termasuk penataan pemukiman seperti yang telah dilaksanakan di Pancuran dan Kalitaman ini. Penataan pemukiman merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemkot Salatiga untuk kehidupan yang lebih baik. Namun demikian, peran serta masyarakatlah yang paling dibutuhkan dalam menjaga hasil pembangunan tersebut. Oleh karena itu, saya pribadi mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini adalah salah satu wujud keterlibatan masyarakat dalam mengedukasi masyarakat sekaligus menjaga hasil pembangunan,” jelas Walikota.
Sementara itu dalam laporan ketua panitia kegiatan yang disampaikan oleh Kristanto Irawan dari Komunitas Tanam Untuk Kehidupan (TUK), dijelaskan bahwa peringatan hari air bertujuan untuk menggugah kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga mata air dan juga sebagai sarana belajar untuk menjadi lebih ramah kepada bumi.
Ia mengatakan bahwa peringatan tersebut adalah tindaklanjut dari aksi tanam pohon di Gunung Merbabu yang telah dilakukan oleh komunitas pecinta lingkungan. “Aksi tanam pohon tersebut kami respons dengan kegiatan ini. Di gunung sudah dijaga dengan aksi tanam pohon, dan diteruskan di sumber air dengan kegiatan ini. Kegiatan ini mengambil konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Kris.
Ia mengatakan bahwa Kalitaman dipilih menjadi lokasi peringatan karena tempat itu mempunyai tiga sumber air yang sampai sekarang masih aktif dan sumber air tersebut berada di tengah-tengah pemukiman. Peringatan tersebut menggandeng Karang Taruna Kalitaman Manunggal Rukun (Kamaru), Komunitas Salatiga Peduli, Percik, dan juga beberapa komunitas dari UKSW.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RW 4 Kalitaman, Darmaji. Ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia juga berharap agar tiga sumber air yaitu, Kali Putri, Kali Lanang dan Kali Gedong di Kalitaman senatiasa dijaga oleh masyarakat.
“Terimakasih kepada Bapak Walikota dan Pemkot Salatiga, utamanya Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atas bimbingan selama ini dalam penataan lingkungan di tempat kami sehingga Kalitaman dapat menjadi lebih bersih dan lebih tertata,” jelas Darmaji.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota bersama perwakilan panitia berkenan mengapungkan sebuah hiasan bunga teratai di Kolam Kali Putri sebagai simbol persahabatan antara manusia dengan alam. (sg)
Comments are closed