Pemerintah Kota Salatiga bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menunjukkan kepedulian sosialnya dengan memberikan bantuan langsung kepada Sumiyati, warga Kelurahan Gendongan yang mengalami gangguan mental. Bantuan diserahkan langsung oleh Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, di kediaman Sumiyati, Jalan Veteran RT 002/RW 001, Selasa (6/5/2025).
Sumiyati menjalani aktifitas harian di rumah reot peninggaan keluarganya. Dengan penuh keikhlasan, kakak Sumiyati, Kelik Agus Supriyanto merawat sang adik dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Kunjungan Wali Kota beserta Baznas, Dinas Sosial, dan jajaran pegawai Kelurahan Gendongan guna memberikan perhatian dengan stimulan sebesar Rp. 5.000.000 untuk merehabilitasi atap rumah yang rusak serta memenuhi kebutuhan dasar harian.
“Ini merupakan bentuk kepedulian Pemkot Salatiga, Pak Kelik. Jangan hanya melihat isinya ya, tapi mudah-mudahan bisa meringankan beban panjenengan dan keluarga nggih”. ujar Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, kepada Kakak Sumiyati.
Selanjutnya, Kelik menjelaskan kedatangan Wali Kota beserta rombongan memberikan Kesan mendalam terhadap keluarganya. “Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Pemkot Salatiga, selama ini baru jamannya Pak Wali ini yang mengunjungi rumah saya. Meskipun rumah saya keadaanya begini, beliau masih mau masuk dan melihat-lihat kedalam”. Ia juga meminta Pemkot Salatiga untuk menambah kegiatan-kegiatan yang sifatnya membangun mental, bukan hanya untuk adiknya, tetapi untuk masyarakat umum. Sehingga akan memberikan pencegahan dan semangat kepada masyarakat yang mengalami ganguan mental.
Tak hanya untuk Ibu Sumiyati, Pemkot dan Baznas juga menyalurkan paket sembako kepada lima warga dhuafa di lingkungan sekitar. Program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Salatiga dan Baznas dalam menguatkan jaring pengaman sosial dan mendorong semangat kebersamaan antar warga.
“Saya senang mas dapat bantuan dari pemkot, bantuan ini sangat bermanfaat kepada saya dan keluarga”, ujar Sri Mulyati, salah satu penerima manfaat bantuan paket sembako.



Comments are closed