Balaikota – Silaturahmi antar pemeluk agama di kota Salatiga perlu dijaga, karena tak dipungkuri keberadaan para pemuka agama di lintas sektor ini akan memberikan keteduhan dan rasa tenang dalam berkehidupan bermasyarakat.
“ Kondisi kerukunan antar umat beragama dikota ini relatif tidak ada persoalan, namun demikian kita tidak boleh lengah karena terkait dengan dimensi keragaman iman, menjadi hal yang sensitif. Maka jaringan dialog sosial perlu ditingkatkan lagi, sehingga toleransi di kota Salatiga dapat terwujud dan menjadi contoh bagi daerah lain,” Ujar Walikota Salatiga, Yuliyanto, SE., MM saat memberikan sambutan pada kegiatan silaturahmi tokoh agama se-kota Salatiga dengan Pemerintah Kota Salatiga, di Ruang Kaloka Lantai IV, Gedung Setda, Selasa (8/5).
Menurutnya kota Salatiga yang sudah terkenal dengan toleransinya yang tinggi ini, harus dipertahankan sebagai indonesia mini. Perbedaan kita sikapi secara dewasa, sikap saling pengertian merupakan tanggung jawab kita bersama.
“ Saya ajak untuk terus menjaga kebersamaan yang dibalut keakraban dalam berkehidupan, bertoleransi antar umat beragama di kota Salatiga, agar kehidupan bertoleran ini terus dipertahankan,” Imbuh Yuliyanto.
Lanjutnya, dalam prioritas pembangunan di periode pertama adalah dengan membangun manusia seutuhnya melalui bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan. Termasuk didalamnya ada perbaikan rumah tidak layak huni, pemberian bantuan kepada masyarkat dan ormas. Menurutnya, dengan masyarakat yang tercukupi dan tidak berada di garis kemiskinan, maka akan lebih bisa berfikir jernih dan mampu membangun kota Salatiga hidup rukun dan damai. Kemudian di periode kedua yakni tahun 2017 sampai tahun 2022, prioritas pembangunan ditambahkan ke sektor fisik dengan membenahi wajah kota.
” Jalan dan trotoar kita sudah masuk angka 99%, dimana sudah hotmik dan tidak ada lubang. Hal ini nantinya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di kota ini,” Jelasnya.
Hal senada disampaikan Ketua FKUB Kota Salatiga, KH.Noor Rofik. Menurutnya sikap toleransi sangat penting dalam kebersamaan dan kerukunan beragama. Kata dia, kita sebagai sebuah keluarga besar, bersuku-suku, berbeda agama dan kepercayaan namun tetap menjadi satu. Disini diperlukan adanya tenggang rasa yang baik antar kelompok dengan kelompok agama yang lain dalam hal bermasyarakat, dalam hal ekonomi, sosial, politik dan pengembangan kebudayaan.
“ Sebagai umat beragama kita harus sama-sama saling menghormati, berbuat yang makruf(baik) dengan sesama dalam berbagai hal, agar kebersamaan tetap utuh,” Ujarnya.
Mudjahirin Thohir selaku Ketua FKUB Jawa Tengah mengatakan untuk selalu menjaga toleransi antar agama dengan berbekal perbedaan justru akan menjadi penguatan majemuk di dalam masyarakat. Kita harus mampu menjaganya dengan baik karena agama merupakan pemenuhan kebutuhan dasariyah manusia.
“ Kerukunan hidup umat beragama harus dijaga, terlebih soal toleransi didalamnya. Hal ini penting mengingat kemajemukan kita di masyarakat, sehingga harus selalu dipupuk hal tersebut, “ Tuturnya.
Kegiatan silaturahmi antara pemerintah kota Salatiga dengan tokoh agama di kota Salatiga ini diikuti oleh 145 peserta dari agama islam, kristen, katholik, budha, hindu, konghucu dan aliran kepercayaan. Hal ini bertujuan untuk menjalin rasa kebersamaan antar pemerintah daerah dengan tokoh agama dalam berkehidupan bermasyarakat yang religius, toleran dan saling menghargai di kota Salatiga. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama. Kegiatan ini juga dihadiri oleh forkopinda kota Salatiga dan diakhiri dengan pemberian tali asih kepada perwakilan tokoh agama yang hadir.
Comments are closed