Bagikan

Salatiga(14/8), Untuk mensosialisasikan pentingnya kartu identitas anak dan pencegahan drop out di Sekolah Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlidungan Anak (DP3A) Kota Salatiga Gelar Sosialisasi Hak Anak dalam Kependudukan  dan Pencegahan Drop Out di Sekolah. Acara dilaksanakan di Ruang plumpungan, gedung setda Salatiga, dihadiri oleh 70 orang peserta dari sekolah setingkat SMP, SMA dan SMK, dengan mendatangkan 2 orang pemateri dari yayasan kesejahteraan Keluarga Sugiyopranoto dan Dukcapil Salatiga

Akta kelahiran adalah salah satu syarat wajib untuk mendaftar sekolah, namun di sekitar kita masih ada anak-anak yang belum memilikinya dan masih ada orang tua yang tidak sadar akan pentingnya hal tersebut. “Berdasarkan data dari Unicef pada tahun 2013 Indonesia berada pada urutan ke – 7 negara dengan jumlah terbear anak anak dibawah 5 tahun yang tidak memiliki akta kelahiran, kurang lebih 8 juta anak, oleh karena itu pemerintah menggratiskan pembuatannya, karena merupakan dokumen wajib oleh setiap warga negara agar dapat menerima haknya sebagai warga negara.” Ungkap Fakruroji, Sekda Salatiga ketika membuka acara sosialisasi. Kelahiran anak yang tidak tercatat secara resmi, tidak hanya persoalan administrasi saja, namun lebih dari itu mereka bersiko kehilangan pelayanan dasar, sosial seperti pendidikan, dan kesehatan. Selain itu apabila ada bencana, konflik, atau bencana maka penyatuan akan lebih sulit disatukan disebabkan tidak adanya bukti kependudukan.

Terkait dengan drop out sekolah, Indonesia mempunyai rangking yang cukup tinggi, pada tahun ajara 2017/2018, berdasarkan data kementrian pendidikan dan kebudayaan angka drop out pada tingkat sekolah dasar ada sekitar 32.127 anak SMP 51.190 anak, SMA 31.123 anak, dan SMK 73.380 anak, bahkan pada tahun 2015 pernah tercata menduduki peringkat ke 2 masyarakat kelompok usia 25-34 tahun yang gagal menyelesaikan pendidikan menengah ini berdasarkan data dari UNESCO.

Lebih lanjut sekda menambahkan bahwa persoalan pendidikan tidak dapat diputuskan oleh satu pihak saja melainkan kerjabersama secara terpadu untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

 

Categories:

Comments are closed