Bagikan

Pansus 5 DPRD Kota Tegal yang membidangi pertanahan bekunjung ke Kota Salatiga guna mengetahui strategi Salatiga dalam menyelesaikan persoalan tanah milik pemda yang dikuasai/dipakai masyarakat. Pj Sekda Drs. Muthoin, MSi., berkenan menerima rombongan yang dipimpin Edy Suripno, SH., MH., selaku ketua pansus di ruang Kaloka Gedung Setda, 04/03.
Edy Suripno, menjelaskan maksud kunjungan ke kota Salatiga adalah untuk menambah pengetahuan seputar penyelesaian terkait permasalahan tanah milik pemerintah daerah. “Selain itu terntunya kami juga ingin menjalin silaturrahmi. Kali ini kami pansus 5 DPRD Kota tegal didampingi Kepala Badan Keuangan Daerah, Kepala DPU, Kabag Tapem, dan Kabag Hukum. Semoga dengan kunjungan ini kami mendapatkan gambaran detail sehingga menjadi bahan sebagai dasar kebijakan dan langkah yang kami lakukan,” tuturnya.
Drs. Muthoin, MSi. dalam sambutan selamat datang mengucapkan terima kasih karena menjadikan Kota Salatiga sebagai tempat kunjungan. “Dalam pengelolaan aset pemkot berupa tanah kami menerapkan beberapa kebijakan, sebagai contoh tanah pemkot berupa lahan pertanian kita sewakan kepada masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Untuk mengurusnya kita serahkan kepada kecamatan dan kelurahan sebagai koordinator,” ungkap Muthoin.
“Banyak manfaat yang didapatkan dari kebijakan tersebut misalanya Pemkot Salatiga mendapatkan pemasukan dari uang sewa. Selain itu aset tersebut dapat menyejahterakan masyarakat dari hasil tanah. Dan keuntungan lain adalah aset terjaga karena para penyewa kita beri tugas untuk mengamankan dan mengawasi batas dan patok tanah. Sedangkan proses penyelesaian pengajuan penglepasan tanah Pemkot yang telah dikuasai masyarakat selama lebih dari 20 tahun kita mengacu pada Permendagri No 29 tahun 2016,” tambah Pj Sekda.
Usai seremoni penerimaan kunjungan, acara dilanjutkan dengan diskusi. Bertindak sebagai pemandu tanya jawab tersebut Kabag Pemerintahan Joko Whono, S.Sos., MSi. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan tukar menukar cinderamata dari kedua pihak.

Categories:

Comments are closed