Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin menghadiri acara Dawuhan Dandan Kali Sendang Gambir yang mengusung tema “Nguri-Uri Tradisi Jawi Sedekah Bumi (Saparan)”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dusun Tetep, Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Jum’at (25/07/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Salatiga, Komandan Koramil Argomulyo, Komandan Kodim 0714 Salatiga, Kapolsek Argomulyo, Camat Argomulyo, Lurah Randuacir, Ketua RW dan RT setempat, Komunitas Jaga Tirta Kota Salatiga, Paguyuban Padang Gambir, serta warga masyarakat Dusun Tetep.
Kegiatan Dawuhan Dandan Kali Sendang Gambir merupakan rangkaian awal dalam menyambut tradisi Merti Dusun Desa Tetep. Rangkaian ini diawali dengan kegiatan saparan, dilanjutkan dengan pentas Tari Gambyong yang akan diselenggarakan pada Rabu Pon (30/07/2025) mendatang. Rangkaian acara dimulai dengan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, dilanjutkan kenduri dan doa bersama, serta ditutup dengan makan bersama warga.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Nina Agustin menyampaikan apresiasinya terhadap pelestarian budaya lokal yang masih hidup di tengah masyarakat.
“Kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan. Ini bukan sekadar tradisi, tapi juga wujud nyata gotong royong dan rasa kebersamaan. Pelaksanaan yang rutin dua kali dalam setahun menunjukkan bahwa masyarakat masih menjaga warisan budaya ini. Harapannya, anak cucu kita kelak juga bisa tetap menjalankan dan mencintai tradisi ini,” ujar Nina.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sendang Gambir menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal melalui kegiatan seperti ini.
“Nyadran Dawuhan Dandan Kali Sendang Gambir ini merupakan wujud kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestarikan. Tradisi ini mengandung nilai spiritual, sosial, dan budaya yang tidak boleh hilang dari generasi ke generasi,” ungkapnya.
Warga Dusun Tetep mengikuti acara ini dengan antusias. Selain menjadi momen syukuran dan silaturahmi, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarwarga serta menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan dan budaya leluhur.






Comments are closed