Salatiga – Pemerintah Kota Salatiga bersama jajaran TNI, Polri, ASN, komunitas pegiat lingkungan, serta masyarakat umum menggelar kegiatan World Clean Up Day. Kegiatan dilakukan dengan aksi bersih-bersih kolektif di kawasan kuliner Kridanggo dan selokan-selokan sekitarnya, Sabtu (20/9/25).

Gerakan ini menjadi bentuk nyata kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kebersihan kota dan kelestarian lingkungan. Tidak hanya sekadar bersih-bersih, acara juga dirangkai dengan launching program “Salatiga Kota Biopori”. Launching ditandai dengan pemasangan pipa berlubang sebagai media biopori yang berfungsi meningkatkan daya serap air tanah sekaligus mengelola sampah organik.

Wali Kota, Robby Hernawan, hadir langsung didampingi Komandan Kodim 0714, Asisten Sekda, serta para kepala OPD dan jajarannya. Dalam sambutannya, Robby menyampaikan komitmen Pemkot dalam menjaga lingkungan.

“Sebagai wujud nyata kepedulian kita terhadap lingkungan, Pemkot Salatiga meluncurkan program Salatiga Kota Biopori, yang menargetkan pembuatan 20.000 biopori secara serentak mulai 20 September hingga 20 Oktober 2025”. Teknologi biopori dinilai efektif untuk mengurangi genangan air, mencegah banjir, menyuburkan tanah, serta mengurangi timbunan sampah organik di perkotaan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, di Salatiga masih ada sekitar 17 ribu ton sampah organik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir. Oleh karena itu, pembuatan biopori ini sebagai salah satu upaya Pemkot Salatiga dalam mengelola sampah organik secara terintegrasi.

Momentum kegiatan ini juga terasa istimewa karena bertepatan dengan HUT ke-75 Kodam IV Diponegoro dan HUT ke-80 TNI. Selain mengucapkan ulang tahun secara langsung, ia juga mengajak untuk bersama-sama menjaga lingkungan. “Mari bersama-sama kita tingkatkan tanggung jawab kolektif dalam menjaga lingkungan agar bersih dan sehat,” pungkas Robby Hernawan.

Categories:

Tags:

Comments are closed