Bagikan

Kasus gizi buruk di Kota Salatiga tahun2018 turun mejadi 3 kasus dari tahun 2018 sebanyak 5 kasus. Demikian  papar wakil walikota Salatiga Muh Haris Saat membuka Lokakarya Kesehatan Daerah (Lokakesda) tahun 2018 di Aula Plumpungan gedung Setda, 14/4.

Namun Muh Haris juga mengajak Dinas Kesehatan Kota Salatiga beserta OPD terkait untuk terintegrasi mengatasi kasus stunting yang ditemukan. “Kita patut bersyukur atas turunnya temuan kasus gizi buruk di Kota Salatiga. Tapi kita jangan tinggal diam saja, masih ada kasus stunting (kerdil) pada anak-anak yang ditemukan berjumlah 279 kasus. Meski ini hanya 2,5 persen dari jumlah penduduk tapi mereka adalah anak-anak kita semua jadi tidak boleh diabaikan,” ajak Wawali.

“Kita harus jamin asupan gizi pada anak-anak tercukupi, ayo gerakkan posyandu di tingkat RT, pantau balita melalui dasawisma dan PKK agar kasus gizi buruk, wasting (kurus) dan stunting dapat teratasi. Kita tunda ego sektoral tiap OPD untuk membangun sektor kesehatan dan sektor lainya. Oleh karenanya sangat tepat jika Lokakesda kali ini mengambil tema “Melalui Pemberdayaan Perempuan Kita Degah dan Turunkan Kasus Wasting dan Stunting di Kota Salatiga,” tambah Muh Haris.

Pemateri Lokakarya yang digelar selama tiga hari tersebut adalah; dr. Sri Purwani Budi Harsan, (Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Jawa Tengah) dengan materi Kebijakan dan Program Pencegahan dan Penurunan Wasting dan Stunting di Jawa Tengah Tahun 2018-2019. Pemateri kedua, Siti Zuraidah (Kepala DKK Salatiga) menganggkat tema Kebijakan, Strategi dan Program Pencegahan dan Penurunan Wasting dan Stunting di Kota Salatiga Tahun 2018-2019. Pemateri ketiga, Ir. Husnani (Kepala Dinas Pangan) mengangkat tema Peningkatan KetahanPangan Keluarga untuk Mencegak Gizi Buruk dan Stunting. Pemateri keempat, Ir.Mustain Suradi (Kepala Dinas Pertanian) menjabarkan tentang Program Peningkatan Keanekaragaman Produksi Pangan Dalam Mencukupi Kebutuhan Gizi Masyarakat Kota Salatiga. Pemateri kelima, Sri Sulis (Ketua Persatuan Ahli Gizi) mengupas tema Kenali Stunting dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, dan pemateri keenam, Dra. Sri Satuti (kepala DP3A) menmbahas tema Pemberdayaan Perempuan dalam Program Pencegahan Penurunan Wasting dan Stunting.

Categories:

Comments are closed