Bagikan

Salatiga – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui telepon yang diterima Wawali Salatiga, Muh Haris memerintahkan untuk melaksanakan tracing kepada Kepala Dinas, Kepala Bagian dan Unsur Camat  apabila kedapatan kontak erat dengan penderita yang terkonfirmasi positif covid-19.

“ Baru saja Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) telpon kepada saya, menyampaikan  minta tolong sampaikan ke tim DKK Kota Salatiga. Hal ini bukan untuk didiskusikan, tapi untuk dilaksanakan. Tolong teman-teman Kepala Dinas untuk ditracing, tidak terkecuali, mulai hari ini.  Karena dalam satu minggu pasti ada interaksi antara Kepala dinas, Kepala bagian, maupun unsur camat dengan Wali Kota,” Ujar Wawali menirukan perintah Gubernur di sela-sela acara pembukaan Rakor  Lintas Sektor di Pendopo Polres Salatiga, Kamis (17/06/2021).

Menanggapi hal tersebut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait. Karena penanganan covid-19 di Salatiga membutuhkan kerjasama yang baik dari berbagai pihak.

Kota salatiga per 13 Juni 2021 berada di zona orange. Dimana per kemarin (16/06) jumlah kasus positif isolasi berjumlah 559 orang dan total kasus kematian akibat covid-19 berjumlah 121 orang.

“ Adanya rakor lintas sektor ini, Saya harapkan bisa menjadi wadah untuk bagaimana kita bertindak dan partisipasi pencegahan dari berbagai sektor, maka akan lebih mudah dalam menghentikan penyebaran covid-19 di Salatiga,” tambah Haris.

Penanganan covid-19 di Salatiga, terus kita dukung melalui PPKM Mikro yang terus kita perbarui dengan mengoptimalkan posko penanganan covid-19 di tingkat kelurahan untuk pengendalian penyebaran covid-19.

“ PPKM Mikro kita gencarkan terus dan kita disiplinkan. Agar masyarakat juga lebih memahami bahwa covid-19 ini masih ada dan masih berada di sekitar kita. Mari kita ihtiar bersama. Kita juga mempercepat vaksinasi dimana data per 16 Juni 2021 dari 53.760 alokasi vaksin sudah terdistribusikan sebanyak 47.740 dosis,” imbuhnya.

Kapolres Salatiga, Rahmad Hidayat menyampaikan bahwa adanya lonjakan kasus di Jawa Tengah, khususnya Salatiga, maka kita harus lebih berhati-hati. Adanya permasalahan tersebut harus kita pecahkan bersama-sama  dan berdiskusi lebih lanjut.

“ Kita respon hal tersebut, seperti adanya angka kematian yang tinggi. Kita harus menyiapkan ketersedian tempat dari rumah sakit dan pihak kesehatan kota Salatiga dalam rangka pemulasaran jenazah dll. Kita harus bersinergi antara Polri, TNI, dinas sosial, rumah sakit, PMI, Satpol PP, Denkesyah, Dishub atau dinas terkait lainnya. Kita akan kawal hal tersebut,” jelas Rahmad.

Categories:

Tags:

Comments are closed