Bagikan

Kota Salatiga merupakan kota yang dikenal dengan kuliner atau makanannya, sehingga budidaya pangan memegang peran sangat penting, strategis serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi bagi masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan tingginya pertumbuhan UMKM dan industri rumah tangga berbasis pangan, yang sangat membantu dalam mengurangi angka kemiskinan.

Sebagaimana diungkapkan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM, bahwasanya masyarakat sudah berupaya mandiri melakukan inovasi terkait usaha kecilnya yang berkaitan dengan pangan. Menurutnya, masyarakat mandiri yang memiliki usaha bisa menjadi motor penggerak untuk penanganan angka kemiskinan yang ada di Kota Salatiga, sehingga melalui dinas terkait bisa bersinergi untuk nyengkuyung masyarakat Salatiga yang sudah mengambil peran diversifikasi pangan.

Menyadari pentingnya ketahanan pangan, Yuliyanto menuturkan bahwa Pemkot Salatiga telah menetapkan 10 program prioritas pembangunan Kota Salatiga. Diantaranya adalah melalui penataan kawasan kumuh perkotaan, meningkatkan SDM untuk sadar lingkungan, menambah luasan zero kumuh di beberapa wilayah kelurahan, membangun kawasan kumuh dengan memanfaatkan CSR dengan pihak swasta dan pengembangan kerja sama dengan LSM terkait dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat, Pemkot Salatiga melakukan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Tujuannya adalah untuk menyerap produk pertanian dengan harga yang layak dan menguntungkan petani khususnya bahan pangan pokok dan strategis, mendukung stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok dan strategis, serta memberikan kemudahan akses konsumen/masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang berkualitas dengan harga yang wajar.

“Selain pengembangan usaha masyarakat, terdapat juga pengembangan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat melalui Toko Tani untuk menjaga harga di tingkat produsen, memotong rantai pasokan, menekan harga di tingkat konsumen, mengurangi keuntungan dan merubah struktur pasar,” terang Yuliyanto saat membuka sekaligus menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Tahun 2020, dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-40 di Omah Kembang, Ngablak Magelang, Rabu (07/10/2020).

Rakor Dewan Ketahanan Pangan tersebut sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan koordinasi lintas perangkat daerah dalam menanggulangi kemiskinan yang ada di Kota Salatiga melalui sektor pangan.

“Dari rakor ini diharapkan akan menciptakan keselarasan, kesamaan cara pandang terkait kebijakan ketahanan pangan yang berujung pada kualitas hidup dan kapasitas SDM menuju manusia yang Sejahtera, Mandiri dan Bermartabat ,” tambah Yuliyanto.

Beberapa kebijakan Wali Kota dalam mengoptimalkan penanggulangan kemiskinan terkait pangan, yakni pengembangan kampung ketela, konsumsi pangan lokal dan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) untuk jamuan rapat, pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), bantuan bibit sayuran bagi masyarakat serta peningkatan cadangan pangan daerah.

Selain Wali Kota, hadir pula pada rakor tersebut sebagai narasumber, yakni Wakil Wali Kota Salatiga, Muh. Haris, SS, MSi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wariyanto SIP, MM, dan Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat, SS, dengan moderator Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga, Roch Hadi SH, MM.

Categories:

Comments are closed