Bagikan

BALAIKOTA – Setidaknya 500 remaja usia SMA, SMP dan umum yang berasal dari 28 Pusat Informasi Konseling (PIK) mengikuti lomba paduan suara, pidato kependudukan, nge-rap dan Duta Genre (generasi berencana). Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Kota Salatiga ini dibuka oleh Plh Walikota Salatiga, Muh Haris di Pendopo Pakuwon Pemkot Salatiga, Senin 20/08.

Dalam sambutannya Plh Walikota mengingatkan kepada peserta lomba bahwa usia remaja merupakan usia yang rentan permasalahan yang kompleks mulai dari perilaku seks pra nikah, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, nikah dini serta penularan HIV/penyakit menular seksual lainnya.

“Sekitar 27% dari total jumlah penduduk Indonesia adalah remaja usia 10-24 tahun. Jumlah yang sangat besar ini merupakan potensi bagi pembangunan Indonesia di masa mendatang, namun juga pada usia tersebut terdapat kerentanan permasalahan yang sangat kompleks,” ujar Muh Haris.

Ia menjelaskan bahwa merespons hal tersebut, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran remaja menganai permasalah tersebut. Program generasi berencana (genre) juga terus disosialisasikan dan dikampanyekan, salah satunya melalui kegiatan lomba kependudukan.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Disdalduk dan KB Kota Salatiga, Sri Sarwanti. Ia menjelaskan bahwa berbagai lomba yang digelar adalah dalam rangka sosialisasi program genre.  “Lomba ini diperuntukkan bagi kelompok PIK yang tugas utamanya adalah sebagai wadah bagi para pelajar sampai mahasiswa untuk mendapat pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja,” ungkap Sri Sarwanti.

Adapun lomba paduan suara diikuti oleh 11 PIK, lomba pidato kependudukan diikuti oleh 8 PIK, lomba nge-rap diikuti 9 PIK dan Duta Genre diikuti oleh 11 PIK. “Bagi pemenang akan diikutkan lomba serupa di tingkat Provinsi Jawa Tengah,” tutur Kepala Disdalduk dan KB.

Turut hadir membuka lomba adalah Sekretaris BKKBN Prov Jateng, Erna Sulistyowati. Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk menolak tiga hal yaitu nikah dini, sex pra nikah dan penyalahgunaan napza.

“Tugas utama kita adalah menajarkan remaja menjadi generasi emas dengan pola hidup sehat. Selain itu saya mengimbau generasi muda untuk selalu aktif bermasyarakat karena banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari bermasyarakat,” pungkas Erna Sulistyowati. (sg)

 

Categories:

Comments are closed