Bagikan

Salatiga(16/4), Kepala Dinas Pariwisata Kota Salatiga Sri Danudjo, SE dengan memukul sebuah drum dari plastik, yang merupakan salah satu peralatan drumblek, membuka secara resmi Musyawarah Akbar I, Paguyuban Drumblek Salatiga , yang diselenggarakan di GOR Hati Beriman, Salatiga. Mewakili pemerintah Kota Salatiga, Sri danudjo menyatakan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya musyawarah I paguyuban drumblek Salatiga. “Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Salatiga menyambut baik diadakannya musyawarah akbar drumblek ini, sebagai wadah untuk menampung ide dan pikiran masing-masing grup drumblek serta menggali potensi drumblek ini sebagai salah satu keunggulan budaya lokal Kota Salatiga, kemudian menyusun program kegiatan bersama sekaligus mempererat tali silaturahmi sesama penggiat kesenian drumblek ini.” Ujar Danudjo.

Menurut Paulus, salah satu panitia pelaksana kegiatan musyawarah, saat ini anggota dari paguyuban drumblek ini terdiri dari kurang lebih sekitar 130-an grup drumblek yang berasal dari Salatiga dan sekitarnya. “Meski belum mendapatkan pengakuan secara resmi terkait drumblek sebagai budaya asli Salatiga, namun proses menuju kesana sedang diupayakan, dan mudah-mudahan tidak lama lagi Drumblek akan resmi dinyatakan sebagai budaya asli Salatiga.” Terang Paulus.

Sejarah Drumblek sendiri diawali di daerah Pancuran pada kisaran tahun 1986, keinginan untuk mendirikan sebuah grup drumband terhalang oleh adanya keterbatasan peralatan dan biaya, sehingga muncullah ide untuk membuat drumblek berbekal peralatan seadanya yang berasal dari tong bekas, kaleng bekas, kentongan yang telah dimodifikasi, dan ditambah balira mampu menyuguhkan alunan musik dan harmoni yang merdu. Dan seiring dengan berjalannya waktu Drumblek menjadi salah satu pertunjukan favorit warga Kota Salatiga disetiap kali pementasannya.

Menutup sambutannya dalam acara pembukaan Musyawarah Akbar I Paguyuban Drumblek Salatiga, Kadis Pariwisata Salatiga berharap agar seluruh pegiat drumblek dapat lebih kreatif dan inovatif dalam segala hal, dalam pertunjukan drumblek. “Saya harap pegiat drumblek lebih kreatif dan inovatif dalam segala hal, sehingga dapat lebih memantapkan diri sebagai ikon Kota Salatiga, sekaligus berperan aktif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kota Salatiga.

Categories:

Tags:

Comments are closed